Hawa Nafsu
Manusia harus mampu meredam hawa nafsu, dengan mengontrol nafsu-nafsunya yang muncul dari sembilan unsur yang terdapat dalam diri manusia.
Nafsu merupakan perasaan kasar, yang akan menggagalkan kontrol diri manusia, dan membelenggu, serta membutakan kita dari dunia lahir maupun bathin.
Nafsu akan menjadi sumber yang memboroskan kekuatan-kekuatan bathin tanpa ada gunanya. Dengan nafsu yang tidak terkontrol, manusia akan justru menjadi lemah.
Lebih lanjut, nafsu akan lebih berbahaya, karena mampu menutup Akal Budi. Sehingga manusia yang menuruti hawa nafsu-nya, tidak lagi menuruti akal budinya (budi pekerti). Manusia demikian, tidak dapat mengembangkan empati-nya, mereka semakin mengancam lingkungannya, menimbulkan konflik, ketegangan, dan merusak ketentraman kehidupan kita semua.
Pamrih.
Apa tujuan kita berbuat baik? Berbuat baik adalah sebuah Kewajiban, karena dengan berbuat baik dengan pihak lain (Manusia, Alam, Alam Ghaib, dlsb) ciptaanNya, berarti kita pun menjunjung dan mensyukuri segala yang diberikan Ghusti kepada kita..
Berbuat baik kepada pihak lain (Manusia, Alam, Alam Ghaib, dlsb) dengan pamrih, hal ini sama saja dengan tidak mensyukuri kenikmatan dan kebahagiaan yang diberikan oleh Ghusti kepada kita.